Cacing Sepanjang 12 Cm Keluar Dari Mata Kakek 82 Tahun


Tak terbayang betapa ngeri membayangkannya, seekor cacing hidup berhasil dikeluarkan dari mata seorang pasien berusia 82 tahun di RS Thiruvananthapuram, India, karena mengeluhkan matanya sakit, berair, dan juga merah. Demikian dikutip ruanghati.com dari Press Trust of India (PTI), Senin (13/9/2010) lalu.

 Loa Loa filaria jenis cacing yang hidup di cairan tubuh termasuk  mataLoa Loa filaria jenis cacing yang hidup di cairan tubuh termasuk mata

Pasien ini mengaku merasakan gejala itu selama lebih dari sepekan dan segera ke dokter mata. Cacing yang berhasil dikeluarkan dari mata sang pasien panjangnya sekitar 12 sentimeter, diamater 45 milimeter dan masuk ke dalam jenis Dirofilaria tenui. Cacing ini menyebar melalui darah setelah digigit oleh nyamuk khususnya jenis Aedes, Anopheles,dan Culex dan serangga terbang lainnya, setelah dalam tubuh telur cacing tadi menjadi larva dan berkembang menjadi cacing yang hidup dalam cairan tubuh seperti darah getah bening bahkan cairan tulang belakang, urine, dan apa saja yang mengalir. Lantas bagaimana proses perpindahannya, mari kita lihat gambar berikut:

Proses perpindahan cacing ke dalam tubuh manusia lewat nyamukProses perpindahan cacing ke dalam tubuh manusia lewat nyamuk

Sang pasien yang merasakan gejala sakit dan merah di mata juga mengaku merasakan sesuatu yang bergerak di dalam matanya. Cacing ini bisa hidup di sejumlah bagian mata termasuk di cairan mata atau di retina. Wah ngeri juga ya sobat ruanghati.com, mulai sekarang perlu kita lebih menjaga kebersihan baik lingkungan dan diri kita, agar terjauh dari berbagai serangan penyakit apapun

Sumber : http://ruanghati.com/2010/09/18/cacing-sepanjang-12-cm-keluar-dari-mata-kakek-82-tahun

Waspada! Mainan Pistol-Pistolan Anak Mengakibatkan Mata Buta


Peringatan bagi para orang tua dalam memilih dan mengawasa mainan yang disukai dan digunakan oleh anak-anak, tidak semua mainan anak berdampak positif, bahkan ada diantaranya berakibat fatal hingga membawa malapetaka seperti kebutaan yang terjadi pada kasus tembakan mainan yang sudah mengakibatkan bencana pada beberapa anak. Seperti yang di ingatkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 18 September 2010 kemarin bahwa orang tua mesti mewaspadai jenis pistol mainan yang sudah mengakibatkan korban pada anak, bahkan beberapa diantaranya terancam buta permanen.

Maksudnya menyenangkan anak, tapi malah bencana yang didapat  gara-gara tembakan mainanMaksudnya menyenangkan anak, tapi malah bencana yang didapat gara-gara tembakan mainan

Tapi, meski berpeluru plastik, sudah ada 20 anak yang menjadi korban dan harus dibawa ke rumah sakit. Bahkan, delapan anak di antaranya terancam buta permanen karena peluru plastik itu mengenai matanya. Peristiwa tersebut terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut data yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group) yang dikutip ruanghati.com, 20 anak itu (termasuk delapan anak yang terancam buta) hingga kemarin masih dirawat di rumah sakit.

Yakni di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP M. Djamil Padang, Sumbar. Delapan pasien tersebut adalah enam warga Kota Padang, seorang pasien dari Kota Solok, dan seorang lagi dari Pesisir Selatan. ”Banyaknya korban tahun ini hampir sama dengan jumlah korban sepuluh tahun lalu. Saya masih ingat pada 2000, jumlah pasien mencapai 24 orang. Kondisi ini sangat menyedihkan karena mengancam masa depan anak-anak. Mereka terancam mengalami kebutaan,” ujar Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) Mata dr Ardizal Rahman SpM(K) kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya kemarin.

Mengapa bisa terancam buta? Ardizal menjelaskan, kebutaan bisa terjadi karena peluru yang ditembakkan dari pistol mainan tersebut mengenai bola mata. Hal itu mengakibatkan perdarahan hebat pada mata. ”Kebutaan bisa terjadi karena kornea mata pecah, sehingga bola mata rusak dan tidak berfungsi lagi,” ungkapnya.

Beberapa anak yang menjadi korban pistol/tembakan mainan beberapa  terancam kebutaanBeberapa anak yang menjadi korban pistol/tembakan mainan beberapa terancam kebutaan

”Selain di Padang, peristiwa lain terjadi di Cengkareng, Jakarta,” jelas Ketua KPAI Hadi Supeno di Jakarta kemarin (18/9).Karena itu, komisi meminta pihak terkait melakukan tindakan untuk melindungi anak dari mainan yang berbahaya bagi keselamatan tersebut. KPAI meminta Kementerian Perindustrian segera mengeluarkan regulasi standardisasi produk mainan anak disertai mekanisme pengawasan peredaran produk di masyarakat. ”Selama ini tidak ada pengawasan sama sekali terhadap materi produk mainan anak,” tegasnya.

KPAI juga mengirimkan surat kepada bea dan cukai agar selektif dalam meloloskan jenis mainan anak impor. Jangan sampai mainan berbahan berbahaya dan efeknya membahayakan seperti pistol replika itu lolos dari pengawasan serta beredar bebas di pasar Indonesia.  Menurut Hadi, peredaran pistol yang memang didesain memiliki kemiripan 80 persen dengan senjata asli itu harus mendapat perhatian dari kepolisian. Dia berharap dalam waktu dekat Polri merekomendasikan razia mainan yang berpotensi disalahgunakan untuk aksi kriminalitas itu.

”Razia seluruh mainan anak yang beredar di masyarakat. Tarik jenis mainan yang berbahaya bagi keselamatan anak seperti mainan senapan, pisau, atau berbagai jenis senjata tiruan lainnya,” ujarnya.  KPAI saat ini memproses tuntutan atas pertanggungjawaban produsen kepada korban anak-anak. Hadi menuturkan, orang tua harus tegas melarang dan menjauhkan anak dari jenis-jenis mainan yang membahayakan.

Dia mencontohkan, salah seorang korban pistol mainan yang cukup parah adalah Firman yang berusia 7 tahun. Saat ini, dia harus dirawat di RS M. Djamil Padang setelah peluru senjata mainan sebesar biji kacang kedelai mengenai mata kanannya. ”Bocah warga Tarusan Pesisir Selatan itu terancam tak bisa melihat lagi seumur hidupnya. Ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak,” tegasnya.

Pengawasan orang tua harus lebih dekat dan bijaksana dalam mendidik anak terutama di lingkungan keluarga, karena peran orang tua sangatlah besar dalam menjadikan anak manusia yang utuh untuk masa depan, bukan hanya menyenangkan anak dengan menghibur jangka pendek tapi berakibat penyesalan jangka panjang.

Sumber : http://ruanghati.com/2010/09/19/waspada-mainan-pistol-pistolan-anak-mengakibatkan-mata-buta/

Subhanallah Satu Gereja Masuk islam Gara-Gara Seorang Pemuda Islam di Amerika

Sebuah kisah nyata yang terjadi di negerinya Paman Sam. Patut kita ambil hikmahnya, diantaranya :

1. Kebenaran Islam yang nyata,
2. Sangat beratnya timbangan kalimat syahadat,
3. Pentingnya bagi pemuda Muslim untuk menuntut ilmu,
4.Dsb.

Simak saja kisahnya… Satu gereja masuk Islam benarkah? Semoga ALLAH mengijinkan kita menjadi pemuda seperti beliau, Amiiin….. Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22 Februari 06 Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika.Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam. Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gerejayang terdapat di kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan, namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut. Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan! Sang pendeta pun mulai bertanya,

1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada empat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu- kainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara
dari ibatu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,

1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’:12) .
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir
menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk:3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,
“Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat,
tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
10 .Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang
berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu
itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan
ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT
berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. ” (At-Takwir:18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika
mereka berkata kepada ayahnya,”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba
dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala.” Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan
ayah mereka
Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT
berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi
Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan
yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan
selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah
tentarabergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana
firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 2Cool.

22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon
adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.

Pemuda ini berkata, “APAKAH KUNCI SURGA ITU?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! “

Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah. “

Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.”

Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: ASHADU AN LA ILAHA ILLALLAH WA ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.”

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.** Subhanallah…!!

(Semua itu tentu dengan Ilmu……)

Sumber : http://yuliatmoko.blogspot.com/2010/02/satu-gereja-masuk-islam-benarkah.html

Kisah Bocah Amerika Masuk Islam

Kisah spiritual anak kecil yang memeluk islam hanya karena dia baca mengenai buku Islam, setelah sebelumnya orang tuanya memberinya semua buku semua agama yang ada di dunia, Orang tua mutusin agar anaknya sendiri yang memilih agamanya.

langsung aja baca bawah ane
KISAH BOCAH AMERIKA MASUK ISLAM

Rasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)

Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas.

Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”

Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.

Wartawab bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?”

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”

”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?” tanya wartawan

Maka dia menjawab dengan meyakinkan : “Tentu”

”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?”

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.

Subhanallah
Ane yakin bakal nangis haru seperti wartawan itu, jika ane di situ

sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5160271

Balita Perokok Itu Sudah Sembuh

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — AR, bocah 2,7 tahun asal Musi Banyuasin yang pernah kecanduan rokok, kini sudah terbebas dari jeratan zat adiktif yang mengancam hidup dan tumbuh kembangnya. AR sembuh setelah mengikuti proses rehabilitasi dan terapi selama 1 bulan.  Proses rehabilitasi dilakukan secara simultan oleh Tim Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Hari ini, Komnas PA melakukan serah terima AR secara simbolik disertai penandatanganan berita acara antara Komnas PA dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Proses rehabilitasi AR dipimpin langsung oleh Seto Mulyadi, bekerja sama dengan Pusat Terpadu Psikologi Universitas Indonesia (UI), Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA), dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). “Pemerintah bertanggung jawab dan harus segera mengeluarkan peraturan yang melindungi anak dari bahaya rokok. Kalau tidak, Indonesia akan mengalami generasi yang hilang (lost generations) karena fenomena balita kecanduan rokok adalah fakta yang tak terbantahkan,” kata Sekretaris Jenderal Komnas PA, Samsul Ridwan, di Jakarta, Kamis (2/9/2010). Menurut Samsul, peraturan itu penting agar tidak ada lagi “AR-AR” lainnya yang terjerat adiksi nikotin. Konvensi PBB tentang Hak Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002 Pasal 59 telah memastikan, pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan khusus (children need special protection) bagi anak-anak yang menjadi korban zat adiktif. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009 Pasal 113 Ayat 2 menyebutkan, rokok adalah zat adiktif. Kedua UU itu dinilai sudah memberi mandat yang kuat bagi pemerintah untuk segera memastikan anak-anak memperoleh perlindungan khusus dari bahaya rokok. “Perlindungan itu sama urgensinya dengan perlindungan anak dari tindak kekerasan, perdagangan anak, situasi darurat, penculikan, eksploitasi, dan lainnya,” ungkap Samsul. Sumber : http://health.kompas.com/index.php/read/2010/09/02/10524434/Balita.Perokok.Itu.Sudah.Sembuh-12